katalis

Sifat dari reaksi katalis :
1.      Katalisator tidak akan berubah pada akhir reaksi.
2.      Secara konsep energi aktivasi, katalisator akan menurunkan energi aktivasi.
3.      Katalisator dengan jumlah sedikit dapat mempercepat reaksi dari zat pereaksi yang banyak jumlahnya
4.      Reaksi yang terjadi bukan reaksi rantai, biasanya kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi katalisator.
5.      Katalisator tidak mengubah letak keseimbangan (K) untuk reaksi bolak balik.
6.      Katalisator negatif, katalisator yang menghentikan reaksi, biasanya digunakan pada reaksi berantai.

Penggolongan reaksi katalis dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Reaksi katalis homogen.
2.      Reaksi katalis heterogen.
Secara industri reaksi jenis hetergon lebih banyak digunakan daripada reaksi homogen, sebagai contoh oksidasi O2 dengan katalis V2O5 atau Pt.

Secara umum dan mudah dimengerti, mekanisme kerja katalis ialah katalisator dengan satu atau lebih zar pereaksi membentuk zar kompleks antara yang tidak stabil. Zat kompleks ini bereaksi dengan zar pereaksi yang lain, dan katalisator menjadi bebas kembali.

Pada mekanisme reaksi yang terjadi, zat pereaksi yang diadsorpsi menerima sejumlah energi dan dalam keadaan yang lebih aktif. Keperluan tenaga bebas untuk mengaktivasi pada proses adsorpsi kimia jauh lebih besar dibandingkan tenaga bebas pada adsorpsi fisis.

Hal yang perlu dalam proes reaksi katalis dengan adsorpsi kimia adalah jumlah zat yang diadsorpsi biasanya tidak akan lebih daripada monomolekul layer karena gaya yang mengikat zat pereaksi pada pemukaan katalisator turun dengan cepat jika jarak bertambah.

Reaksi katalis dengan zat pereaksi gas dan katalisator zat padat, bisa dianggap berlangsung menurut mekanisme sebagai berikut \:
1.      Difusi gas pereaksi dari fase gas masuk ke interface yaitu batas antara gas denngan permukaan zat padat (difusi luar). Jika katalisatior berbentuk porous, maka akan terjadi difusi dari permukaan luar masuk ke dapam pori – pori katalisator dengan cara difusi knudsen dan atau difusi molekuler.
2.      Adsorpsi gas – gas pereaksi pada puncak aktid permukaan luar katalisator,. Jika yang teradsorpsi gas beratom dua maka pada waktu teradsorpsi terdisosiasi menjadi dua atom yang teradsorpsi.
3.      Reaksi permukaan terjadi antara gas yang teradsorpsi dengan gas pereaksi lain yang masih ada di interface atau yang sudah teradsorpsi pada permukaan katalis.
4.      Desorpsi hasil reaksi dari permukaan katalisator, difusi gas hasil reaksi dari permukaan pori – pori katalisator ke permukaan luar katalisator dengan cara difusi knudsen dan atau difusi molekuler.
No.
Jenis
Adsorpsi Kimia
Adsorpsi Fisi
1.
Besarnya panas adsorpsi

Biasanya lebih besar daripada 20 Kcal/mol, dengan beberapa pengecualian --à 3ndotermis
 Energi 2- 6 kcal/mol, jarang melebihi panas pencairan
2
Reaksi Bolak ballik
Mungkin bolak ballik, mungkin juga tidak bolak balk
Lekas terjadi proses sebaliknya
3
Tenaga aktivasi
Tinggi diatas >20 kcal/mol
Rendah, 2 kcal/mol
4
Kecepatan adsorpsi
Dapat cepat atau lambat tergantung temperatur
Cepat, dibatasi oleh kecepatan difusi
5
Interval temperatur
Dapat terjadi pada suhu tinggi, biasanya di atas titik didih
Terjadi pada temperatur sekitar titik didih
6
Penggunaan
Keaktifan permukaan katalisator dan reaksi kimia
Menentukan luas permukaan katalisator dan distribbusi pori
7
Spesifik
Sangat spesifik
Umum
8
Lapisan gas pada permukaan katalisator
Monolayer
multilayer