Plastik

Salah satu kimia industri yang saat ini sangat luas digunakan adalah plastik. Bahan kimia ini digunakan untuk berbagai peralatan rumah tangga, alat – alat kantor, kemasan industri, bahkan untuk teknologi tinggi, misalnya untuk komponen pesawat terbang. Melihat begitu luasnya penggunaan bahan kimia ini tidaklah berlebihan jika era sekarang ini dikatakan sebagai zaman plastik.
Plastik sendiri merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan cara polimerisasi, polikondensasi, poliadisi dan proses serupa lainnya dari monomer atau oligomer atau dengan perubahan kimiawi makromolekul alami. Plastik mempunyai sifat plastis, yaitu dapat diregangkan tetapi tidak kembali ke bentuk semula ketika peregangan dilepas. Sifat demikian itu terjadi karena susunan molekul – molekul dalam plastik saling terikat bagaikan benang kusut.
Oleh karena jenis monomer sangat beragam dan dapat dimodifikasi maka jenis plastik juga sangat beragam. Dari jenis monomer dapat pula dibentuk berbagai macam plastik bergantung pada panjangnya rantai atau kerapatan antar molekulnya. Selain itu, satu plastik dapat juga merupakan gabungan dari dua atau lebih macam monomer dengan perbandingan yang dapat berbeda pula. Misalnya, dua jenis monomer, misalnya A dan B, dapat membentuk berbagai macam kombinasi, seperti A – B – A – B atau A – A – B – B – A – A – , dan sebagainya. Dewasa ini, ribuan jenis plastik telah berhasil dibuat.
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, plastik dapat dibedakan ke dalam plastik termoplas dan plastik termoset.
·         Termoplastik : plastik yang meliat panas (akan melunak jika dipanaskan). Maka jenis plastik yang dapat didaur ulang kembali dengan proses pemanasan ulang, karena molekulnya yang bercabang dan dapat mengalir ketika dipanaskan di atas titik lelehnya, yang biasanya diberi symbol panah setigiga dan dialamnya terdapat angka tipe plastik. Contoh plastik termoplas adalah polietilena (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).
·         Termoset : plastik yang memadat panas. Maka jenis plastik ini bila dipanaskan akan terjadi perubahan kimia sehingga tidak bisa dibentuk kembali. Contoh resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.


Untuk itulah jika mau menggunakan barang yang terbuat dari plastik maka sebaiknya tahu dan mengerti tentang plastik, perlu kehati–hatian terutama tentang bahaya dan penggunaan plastik. Sebelum menggunakan peralatan plastik alangkah baiknya mengenali lambang atau tanda pada setiap jenis plastik. Perhatikan mengenai tanda segitiga pada setiap bahan plastik (terletak di bagian bawah), yang menentukan tingkat keamanannya, karena tanda segitiga pada setiap kemasan plastik menentukan apakah plastik bisa dipakai sekali atau lebih dari sekali. Berikut simbol daur ulang yang ada pada plastik.

Simbol daur ulang plastik

1. PET
Plastik dengan kode 1 atau PET (Polyethylene Terephthalate), biasa dipakai untuk botol kemasan air mineral, botol minyak goreng, jus, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik. Kode 1 ini juga berupa wadah minuman mineral dengan warna transparan untuk sekali pakai, karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula. Ciri-cirinya adalah warna bening dan jernih. Peringatan hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang.

2. HDPE
Plastik dengan kode No. 2 atau plastik HDPE (High-density Polyethylene), yang biasa dipakai untuk botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas, dan botol kosmetik. Ciri-cirinya adalah berawarna putih susu. Peringatan untuk sekali pemakaian

3. PVC
Plastik No. 3 atau PVC (Polyvinyl Chloride), merupakan zat yang paling berbahaya. Biasa dipakai untuk pipa selang air, pipa bangunan, mainan, taplak meja dari plastik, botol shampo, dan botol sambal. Peringatan jangan digunakan untuk membungkus makanan yang panas dan berminyak, berbahaya bagi ginjal dan hati.

4. LDPE
Plastik No. 4 atau LDPE (Low-density Polyethylene), biasa dipakai untuk kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku, dan berbagai macam plastik tipis lainnya. Ciri-cirinya adalah lunak dan fleksible.

5. PP
Plastik No. 5 atau PP (Polypropylene atau Polypropene), biasa dipakai untuk cup plastik, tutup botol dari plastik, mainan anak, dan margarine. Ciri-cirinya berwarna putih tapi tidak jernih dan biasa digunakan lebih dari sekali (2 sampai 3) 

6. PS
Plastik No. 6 atau jenis PS (Polystyrene) merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Biasa dipakai untuk kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik, atau tempat makanan dari styrofoam, dan tempat makan plastik transparan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene (penyebab kanker) dapat berpindah ke dalam makanan. Peringatan berbahaya bila digunakan untuk membungkus makanan yang panas

7. Other
Plastik No.7  atau Other (O) dan jenis plastik lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol susu bayi, plastik kemasan, dan gallon air minum. Plastik No.7 ini termasuk Polycarbonate yang mengandung Bisphenol-A yang berpotensi merusak system hormon juga berbahaya bagi tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.

Cara mengetahui tipe plastik pada kemasan adalah dengan mengecek no kode daur ulang, yang biasanya ada di bawah botol, di bagian atas tutup atau dalam tutup, atau dicetak pada label kemasan. Konsumen juga dapat mengecek kelunakan plastik dengan menekannya dan memeriksa permukaan plastik apakah mengkilap atau tidak. PC, plastik paling keras dan mengkilat, sedangkan PET cukup keras dan mengkilat, HDPE lebih keras daripada LDPE tapi sama-sama tidak mengkilat, dan PVC lebih lunak dibandingkan semuanya namun mengkilat. Sementara PP mengkilat tapi tidak keras. Untuk masalah tes pembakaran, HDPE dan LDPE akan berbau wax, PET berbau buah atau manis, PC berbau phenol, dan PVC berbau chlorine.

Untuk plastik yang cukup aman digunakan adalah yang berkode 4 dan 5. Namun, konsumen jangan takut untuk menggunakan plastik, hanya sebaiknya lebih berhati-hati dan menggunakan plastik dengan bijaksana.