alkana

Senyawa organik yang mengandung karbon dan hidrogen biasa disebut hidrokarbon, salah satunya adalah alkana. Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Senyawa alkana ini tidak ada batasan jumlah atom karbon yang dapat terikat satu sama lain untuk membentuk molekul. Deret alkana adalah contoh daro deret homolog. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.

Ciri khas utama yang terdapat pada alkana yang membedakannya dengan senyawa karbon-hidrogen lainnya adalah alkana bersifat jenuh. Karena bersifat jenuh, maka senyawa alkana tidak mengandung ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap maka akan bersifat sangat reaktif.


Dalam rantai senyawa alkana, akan terdapat banyak rantai atom karbon, dan dapat diklasifikasikan atom karbon mana dalam suatu molekul sesuai dengan jumlah atom karbon lain yang terikat padanya:
Atom karbon primer (10) mengikat satu atom karbon lain
Atom karbon sekunder (20) mengikat dua atom karbon lain
Atom karbon tersier (30) mengikat tiga atom karbon lain
Atom karbon kuaterner (40) mengikat 4 atom karbon lain


Metana, etana, propana dan seterusnya merupakan tatanama senyawa organik alkana berdasarkan nama trivialnya. Sedangkan nama IUPAC ada aturan tertentu yang harus digunakan yaitu :

1.      Nama umum untuk hidrokarbon jenuh adalah alkana. Semua nama spesifik mempunyai akhirana –ana.
2.      Penamaan hidrokarbon jenuh, pilih rantai karbon yang terpanjang dalam molekul tersebut. Nama rantai induk (mother chain) adalah dasar untuk nama senyawaan.
3.      Tentukan jumlah atom karbon rantai induk. Mulailah penomoran dari ujung yang paling dekat ke gugus subtitusi. Jika gugus subtitusi sama dekatnya dari kedua ujung, hitung dari ujung yang mempunyai substituen berikutnya yang paling dekat.
4.      Tulislah nama setiap gugus subtitusi dalam urutan alfabetis yang didahului oleh nomor posisinya pada rantai induk. Jika gugus yang sama terdapat lebih dari satu, gunakan awalan di-, tri-, tetra-, dan seterusnya dan satu nomor untuk tiap gugus. Angka-angka nomor dipisahkan satu dari yang lain dengan koma, dan dari sisi nama dengan tanda hubung(-).

contoh penamaan alkana


nama trivial diadopsi IUPAC


nama IUPAC


Sifat Fisika Alkana

sifat fisika alkana

Titik Didih
Titik didih alkana akan naik secara teratur sepanjang deret. Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap suatu zat sama dengan tekanan udara di luar. Tekanan uap suatu zat akan semakin besar bila gaya tarik menarik antar molekulnya semakin kecil. Maka, titik didih akan semakin rendah bila gaya tarik menarik antar molekulnya semakin kecil.  Sehingga disimpulkan bahwa alkana merupakan senyawa yang mempunyai gaya tarik menarik antar molekulnya paling lemah dibandingkan golongan senyawa organik lainnya seperti alkohol, aldehida, eter dan sebagainya. Hal ini dapat dijabarkan  berdasarkan karakter non polar alkana dimana ikatan C-C dan C-H sangat non polar sehingga tidak dimungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen.



Titik Cair
Titik cair alkana akan naik dengan bertambahnya urutan molekul. Namun ada pengecualian bahwa titih cair alkana yang berjumlah atom karbon genap terletak pada kurva yang rata dan alkana yang jumlah atom karbonnya ganjil agak lebih rendah daripada alkana beratom karbon genap. Perbedaan ini disebabkan perbedaan susunan pengepakan dalam kisi-kisi kristalnya (rantai karbon adalah zigzag).

Kelarutan
Alkana tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar dan larut sempurna dalam satu sama lainnya.

Kerapatan
Alkana adalah senyawa organik yang paling kecil kerapatannya. Kerapatan alkana akan semakin naik dengan bertambahnya ukuran molekul tetapi mencapai maksimum sekitar 0,8 g/mL.






9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.