Senyawa kimia organik yang mempunyai gugus fungsional hidroksil yang terikat pada hidrokarbon disebut alkohol. Dalam alkohol gugus OH terikat pada karbon alifatik dan gugus OH yang terikat pada karbon aromatik disebut fenol.

ALKOHOL
Alkohol

FENOL
Secara umum alkohol diklasifikasikan menurut struktur atom karbon yang mengikat gugus OH. Bila gugus OH terikat pada atom karbon primer disebut alkohol primer, bila gugus OH terikat pada atom karbon sekunder disebut alkohol sekunder, dan bila gugus OH terikat pada atom  karbon tersier maka disebut alkohol tersier.

Tata Nama Alkohol. Ada dua cara penataan nama alkohol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC. Pada cara trivial, alkohol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian nama alkohol selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkohol. Pada cara IUPAC, nama alkohol diturunkan dari nama alkana, dengan akhiran –a diganti oleh –ol. Contohnya:
CH3–CH2–OH
Trivial: etil alkohol; IUPAC: etanol
Tata nama alkohol menurut IUPAC mirip dengan tata nama alkana. Perbedaannya terletak pada penentuan rantai induk yang terpanjang. Pada alkohol, rantai induk terpanjang harus mencakup gugus hidroksil dengan nomor urut untuk gugus hidroksil terkecil. Contoh:
2-pentanol
2-pentanol bukan 4-pentanol
Beberapa contoh penataan nama alkohol menurut trivial dan IUPAC dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3 Beberapa Penataan Nama Alkohol Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur
Nama Trivial
Nama IUPAC
1–propanoln–propil alkohol1–propanol
2–propanolIsopropil alkohol2–propanol
2–butanolsek–butil alkohol2–butanol
2–metil–1–propanolIsobutil alkohol2–metil–1–propanol
2,2–dimetiletanolter–butil alkohol2,2–dimetiletanol
1–etenolVinil alkohol1–etenol
Alil alkoholAlil alkohol2–propen–1–ol


Tata nama Fenol. Fenol yang paling sederhana adalah C6H5-OH mempunyai nama fenol. Fenol-fenol lain diberi nama sebagai derrivat (turunan) dari fenol, bukan derrivat dari nama khusus senyawa-senyawa tersebut diatas. Posisi (nomor 1) selalu diberikan kepada karbon cincin yang mengikat gugus OH.
derrivat fenol
katekol
Katekol
resorsinol
Resorsinol
hidrokinon
Hidrokinon
Sifat Fisika Alkohol dan Fenol
sifat fisika alkohol dan fenol
Secara umum, titik didih alkohol dan fenol mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada idrokarbon yang bobot molekul sebanding. Titik didih yang tinggi ini dapat dihubungkan dengan ikatan hidrogen, pemisahan molekul satu sama lain selama pendidihan membutuhkan energi lebih banyak daripada pemisahan molekul-molekul hidrokarbon.

Kelarutan untuk alkohol sederhana mudah larut dalam air dan untuk fenol sedikit larut dalam air. Kelarutan alkohol dalam air berkurang dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Kelarutan dalam air juga semakin besar bila senyawaan mempunyai lebih banyak gugus hidroksil per molekulnya seperti katekol, resorsinol dan hidrokinon.

Kerapatan untuk alkohol kerapatannya kurang dari air. Hanya alkohol yang mempunyai dua atau tiga gugus hidroksil per molekul mempunyai kerapatan yang lebig besar dari air. Fenol secara umum lebih besar kerapatnnya dari air. Kerapatnnya semakin besar apabila lebih banyak gugus hidroksil yang dimiliki.