Lilin adalah ester asam karboksilat tak bercabang dan alkanol
primer tak bercabang. Kedua gugus mengandung rantai atom karbon 16 atau lebih.
Lilin mengandung jumlah hidrokarbon dan alkanol yang bervariasi. Lilin secara
alamiah terdapat dalam tumbuhan dan hewan yang mempunyai rabaan lilin (waxy feel) yang khas.
Lilin lebah diperoleh dari
sisir madu (honeycombs) lebah,
merupakan campuran ester C24 sampai C36 asam karboksilat
dan alkanol sampai 36. Lilin lebah
meleleh pada suhu 62 – 65 0C, dipergunakan dalam pembuatan kertas
lilin, lampu lilin, buah – buahan dan bunga tiruan serta semir sepatu.
Lilin karnuba menetes dari
pori – pori daun pohon palem lilin Brazilia. Lilin ini keras dan mempunyai
kemampuan kilap yang tinggi karena titik lelehnya tinggi, 82 – 85 0C.
Lilin ini merupakan suatu campuran ester C24 sampai C28
asam karboksilat serta C32 dan C34 alkanol primer.
Kegunaannya sebagai lilin semir berkualitas tinggi bagi mobil, lantai dan
sepatu serta pembuatan kertas karbon dan kosmetika seperti depilatories (penghilang bulu) dan stick deodoran, serta bidang
farmasi untuk pelapis tablet.
Spermaseti, diekstraksi dari
kepala ikan paus, terutama terdiri dari asetil palmitat. Spermaseti adalah zat
putih yang meleleh pada suhu 42 – 50 0C, digunakan dalam salep dan
pembuatan lampu lilin, sabun, kosmetika serta lilin binatu, serta suatu emolient.
COMMENTS