Gliserida

                   Lemak, minyak dan lilin merupakan ester – ester gliserol yang terdapat alamiah di muka bumi ini. Dalam hewan mamalia, lemak diperuntukkan sebagai cadangan sumber energi kimia. Jika lemak mengalami oksidasi menjadi karbon dioksida dan air akan dibebaskan energi lebih dari dua kali yang dibebaskan oleh karbohidrat atau protein per gramnya. Lilin digunakan sebagai lapisan pelindung pada kulit dan bulu bagi binatang dan pada daun bagi tumbuh – tumbuhan.

triasilgliserol


        Kebanyakan lemak (padat) dan minyak (cair) adalah ester – ester dari asam – asamkarboksilat tak bercabang yang mempunyai jumlah atom genap dan alkohol trihidroksi, gliserol. Sehingga ester ini disebut triasilgliserol (penamaan yang lebih tua gliserida).

        Penamaan triasilgliserol seperti ester – ester lainnya, dengan pertama pemberian nama gliseril (bagian alkohol) diikuti dengan nama gugus asilnya, disebut alkanoat.
nama lemak dan minyak

penyabunan
Proses hidrolisis minyak dan lemak menghasilkan gliserol dan asam – asam karboksilat. Bila lemak atau minyak dididihkan dengan larutan NaOH dengan hidrolisis sempurna, maka dihasilkan suatu campuran gliserol dan garam – garam natrium dari asam – asam karboksilat.

Asam – asam karboksilat yang diturunkan dari lemak dan minyak sering disebut sebagai asam lemak. Asam lemak yang terdapat dalam lemak dan minyak biasanya tak bercabang dan mempunyai jumlah atom karbon genap. Beberapa diantaranya asam jenuh dan sebagian lagi mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dua. Asam lemak tak jenuh yang terpenting mempunyai enam belas atau delapan belas atom karbon dan kebanyakan terdapat dalam konfigurasi cis.

        Sabun yang terbentuk diendapkan dengan penambahan natrium klorida. Setelah pemisahan sabun masih mengandung sedikit gliserol. Gliserol yang tersisa dalam campuran dapat dipisahkan dengan penyulingan.

konstanta minyak dan lemak
        Sifat fisika lemak dan minyak mempunyai kerapatn sedikit kurang dari 1,0 g/mL. Lemak – lemak padat penyusun utama asam – asam lemak jenuh sedangkan minyak mengandung persentase terbesar asam – asam lemak tak jenuh. Sesungguhnya titik leleh suatu lemakl tergantung pada jumlah ketakjenuhan bagian asam lemak dari triasilgliserol yang bersangkutan.

        Minyak sayuran cenderung mengandung asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan dengan lemak hewani.

        Shortening seperti Cisco dan Spry dibuat dengan penghidrogenasian parsial minyak tumbuh – tumbuhan.  Penambahan atom – atom hidrogen pada beberapa ikatan rangkap dihasilkan produk yang titik lelehya lebih tinggi. Lemak yang sepenuhnya jenuh tidak cocok untuk keperluan ini karena menyerupai lilin dan rapuh. Gemuk sapi diperoleh dengan melelehkan jaringa lemak ternak sapi. Digunakan terutama dalam pembuatan sabun, lilin, margarin dan pelumas.

        Minyak zaitun diperoleh dari perasaan buah zaitun. Selain untuk penggunaan bahan makanan, juga pembuatan sabun, pelumas tekstil dan kosmetika. Kadang juga digunakan sebagai pelembab kulit.

        Minyak jagung diperoleh sebagai hasil asmping penggilingan jagung. Sangat banyak digunakan dalam makanan, farmasi, sebagai pelarut obat suntik dan dalam pembuatan cat enamel yang tidak berubah menjadi kuning..

        Minyak kacang diperoleh dari perasan biji kacang tanah, digunakan sebagai bahan makanan dan pembuatan shortening dan margarin. Juga sebagai saus selada dan kue serta pembuatan cat dan sabun. Kadang digunakan sebagai pelarut obat suntik dan salep serta obat gosok.

        Minyak biji kapas diperoleh dari perasan biji tanaman kapas, digunakan untuk saus selada dan minyak makan, juga untuk pembuatan shortening, margarin, pelumas, dan sabun. Untuk bidang medis sebagai emiollient pencahar.