Pembantu Siklus Nitrogen

        Pada pemeliharaan ikan hias pada akuarium air laut, informasi pengolahan air memakai filtrasi biologi terkait erat dengan siklus nitrogen (nitrogen cycle). Sisa metabolisme ikan, koral, invertebrata, dan sisa pakan akan dioleh oleh microcrustacea, nematoda, fungi, dan protozoa menjadi amoniak (NH3). Amoniak beracun bagi penghuni akuarium. Namun kehadiran amoniak tersebut mengundang kehidupan lain seperti bakteri aerob yang bertugas menguraikan amoniak menjadi nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Bakteri aerob membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya tersebut. Nitrit sangat beracun bagi ikan dan koral. Sementara nitrat tidak beracun. Namun, kadar nitrat yang terlalu tinggi di air tetap harus dihindari. Kadar nitrat di atas 20 mg/L air memancing kehadiran berbagai jenis microalgae yang merusak keindahan akuarium.
        Kelompok bakteri lain yang menguntungkan disebut bakteri anerob yang mengubah nitrat menjadi nitrogen dan oksigen. Tidak seperti bakteri aerob, kelompok bakteri anaerob hidup dalam kondisi rendah oksigen.
        Sampai tahap ini siklus nitrogen sudah berlangsung. Permasalahan yang terjadi ketika tidak ada keseimbangan dalam siklus. Seperti, ada beberapa tempat di akuarium tidak cukup melimpah oksigen sehingga bakteri aerob tidak dapat berkembangbiak dalam jumlah yang cukup pada siklus nitrogen. Sebaliknya, bila tidak ada area yang rendah oksigen sehingga populasi bakteri anaerob tidak mampu mengolah nitrat maka akan terjadi kondisi new tank syndrome. Pada kondisi tersebut akuarium akan dipenuhi dengan berbagai ganggang dan lumut yang mengganggu keindahan.
        Kesalahan yang biasa terjadi adalah ada kecenderungan untuk mengisi akuarium dengan berbagai spesies sampai overcrowded, dan keinginan untuk cepat – cepat mengisi akuarium. Padahal sebelum siklus nitrogen berlangsung stabil, akuarium belum dapat disisi oleh spesies ikan, koral, dan invertebrata lainnya. Proses siklus nitrogen menyita waktu 2 – 8 minggu.
        Cara mempercepat berlangsungnya siklus nitrogen, pasang pasir hidup (live sand) sebagai dasar akuarium dan karang hidup (live rock) sebagai karang dekorasi. Pasir dan karang disebut hidup karena di dalamnya terdapat kehidupan mikroorganisme yang berperan pada berbagai tahap siklus nitrogen. Karang hidup dipenuhi coraline algae atau ganggang koral yang berwarna – warni seperti ungu, merah jambu, dan hijau.
        Pada lingkungan hidup laut aslinya, pasir dan karang hidup berfungsi sebagai filter alami. Sehingga, salah satu metode filtrasi cukup mengandalkan pasir dan karang hidup sebagai media untuk menyaring sekaligus mempertahankan kualitas air. Selain itu, bisa ditambahkan satu atau dua ekor ikan yang relatif tahan terhadap kualitas air yang buruk, seperti green chromis atau blue damsel. Begitu pula sebagian pasir dan serpihan karang dari dasar akuarium yang sudah stabil dimasukkan ke akuarium yang baru selesai diset. Pasir dan serpihan karang yang sudah stabil sudah kaya mikroorganisme yang akan mempercepat siklus nitrogen di akuarium baru.