Informasi penyebabterjadinya diabetes mellitus sampai saat ini masih belum jelas. Diperkirakan
diabetes disebabkan oleh hal – hal yang multifaktor atau yang disebut dengan
sindrom heterogen. Hal pasti, pada tubuh penderita diabetes mellitus terjadi
kekurangan insulin, baik relaif mauun absolut, atau terdapat gangguan fungsi
insulin.
Menurut jenis gangguannya, diabetes
mellitus ini menjadi dua macam tipe, yaitu diabetes mellitus tipe I atau insulin dependent mellitus (IDDM) dan
tipe II atau non insulin independent
diabetes mellitus (NIDDM). Pada tipe I penderita harus diberi suntikan
insulin dari luar karena tubuhnya hampir sama sekali tidak ada atau sangat
rendah dalam menghasilkan insulin. Pada tipe II, di dalam tubuh penderita masih
dihasilkan insulin, tetapi fungsi insulin kurang aktif. Walaupun penderita
diabetes tipe II kadang- kadang juga mendapatkan pengobatan dengan insulin,
tetapi di sini harus dibedakan dengan tipe I.
Menurut Woteki dan Thomas (1992), IDDM
ada umumnya timbul sebelum penderita berumur 40 tahun. Pada penderita diabetes
jenis ini terdapat kerusakan sel – sel pada pulau – pulau langerhans di dalam
pancreas yang memproduksi insulin. Pada kebanyakan penderita, kerusakan ini
disebabkan karena gangguan sistem kekebalan. Sel – sel tersebut seakan – akan
berubah sifat menjadi benda asing sehingga dihancurkan oleh sistem kekebalan
tubuh. Menurut Feingold dan kawan - kawan (1991), kerusakan ini diawali oleh
adanya suatu infeksi virus atau oleh sebab lain yang tidak spesifik merusak sel
– sel β pankreas yanng kemudian secara perlahan diikuti dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh yang disebut auto immun. Gangguan sistem kekebalan ini diduga
juga berkaitan dengan faktor genetik. Menurut National Research Council (1989),
resiko terjadinya IDDM meningkat pada individu dengan karakter tertentu pada
sel – sel darah putihnya (HLA = human
leucocyte group A).
Menurut Tjokroprawiro (1991), terutama
di negara – negara sedang berkembang, IDDM dapat pula disebabkan karena faktor
kekurangan gizi yang disebut malnutrition related to diabetes mellitus (MRDM),
khususnya kekurangan protein pada masa anak – anak.
Menurut Woteki dan Thomas (1992), serta
Tong (1992), timbulnya NIDDM dipengaruhi oleh adanya faktor genetik, faktor
lingkungan, dan gaya hidup seseorang. Non
insulin indepedent diabetes mellitus (NIDDM) pada umumnya timbul setelah
berumur 40 tahun. Menurut Woteki dan Thomas (1992), 9% dari penduduk yang
berumur lebih dari 65 tahun di Amerika menderita NIDDM.
Menurut Feingold dkk (1991), NIDDM lebih
sering terjadi bila dibandingkan dengan IDDM, dan 50 – 90% adalah overweight. Walaupun proses terjadinya
NIDDM juga dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi bentuk cara penurunannya
belum diketahui secara pasti. Tampaknya hal ini berkaitan dengan resistensi
insulin sehubungan dengan kegemukan.
Selain IDDM dan NIDDM dikenal juga
diabetes mellitus sekunder akibat gangguan dari hormon – hormon lain dan
gestational diabetes, yaitu diabetes yang terjadi pada kehamilan. Menurut
National Research Council (1989), jenis ini mempunyai kecenderungan untuk
berkembang menjadi NIDDM.
Klasifikasi diabetes
mellitus dan intoleransi glukosa lainnya menurut WHO 1995 adalah sebagai
berikut :
Kelas Klinis
Diabetes mellitus
Insulin
dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus tergantung insulin (DMTI)
Non Insulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau diabetes mellitus tidak tergantung insulin
(DMTTI), yaitu tidak gemuk dan gemuk
Malnutrition
related diabetes mellitus (MRDM) atau diabetes mellitus terkait nutrisi (DMTM)
Diabetes tipe lain yang
berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu, yakni penyakit pankreas,
penyakit hormonal, karena obat atau bahan kimia lain, kelainan reseptor
insulin, sindrom genetik tertentu, sirosis hepatitis
Toleransi glukosa terganggu,
berupa tidak gemuk, gemuk, dan yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom
tertentu.
Diabetes
mellitus gestational
Kelas
Resiko Statistik
Pasien dengan toleransi
glukosa yang normal, tetapi jelas mempunyai resiko yang lebih besar untuk
timbul diabetes mellitus, seperti toleransi glukosa pernah abnormal, dan
toleransi glukosa potensial abnormal.
COMMENTS