Vitamin
merupakan bahan organik yang sangat diperlukan utnuk pertumbuhan dan kesehatan
tubuh. Beberapa vitamin juga merupakan bahan esential pada sistem oksidasi
karbohidrat, protein, dan lemak. Sebagai informasi vitamin diperkirakan sebagai
katalisator reaksi biokimia di dalam tubuh. Vitamin terbagi dua menjadi dua
golongan, vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang
larut dalam air (vitamin B kompleks dan C).
Beberapa
vitamin dapat dibuat dalam tubuh dengan cara mengubahnya dari ikatan organ]i-ik
lain. Ikatan organik yang tidak bersifat vitamin, tetapi dapat diubah menjadi
vitamin setelah dikonsumsi disebut provitamin atau prekusor vitamin yang sampai
sekarang telah diketahui ada provitaminnya adalah provitamin A yaitu beta karoten,
vitamin D yaitu 7-dehidrokolesterol,
serta niasin yaitu tritofan.
VITAMIN A
Sifat
vitamin A adalah dapat dilarutkan, agak stabil terhadap suhu tinggi, dan tidak
dapat diekstraksi oleh air yang dipakai untuk merebus makanan, tetapi dapat
dihancurkan oleh pengaruh oksidasi. Vitamin A terdapat dalam jaringan hewani
sebagai retinol dan dalam jaringan nabati sebagai pigmen karotenoid yang
berwarna kuning merah. Persediaan vitamin A dalam tubuh diperkirakan 90 – 95%
yang disimpan dalam hati. Selebihnya terdapat dalam ginjal, kelenjar adrenal,
testis, dan payudara.
Banyak
tumbuhan yang mengandung beta karoten yang dapat dikonversikan menjadi vitamin
A oleh tubuh hewan dan manusia. Buah dan sayuran yang mengandung beta karoten
diantaranya bayam, kangkung, wortel, pepaya, tomat, ubi merah, dan minyak
kelapa sawit. Konversi tersebut berlangsung ketika vitamin A diserap di dalam
dinding usus.
Beta
karoten tidak mudah diserap oleh tubuh dan sebagian besar akan dihancurkan atau
dibuang bersama tinja sehingga hanya sebagian yang dapat dipergunakan. Dengan
sifatnya mudah larut dalam lemak, penyerapan vitamin A tergantung pada
penyerapan lemak. Agar beta karoten dalam makanan dapat diserap optimal, fungsi
serapan lemak harus normal, serta jumlah asam empedu dan aktivitas lipasenya
harus mencukupi. Penyerapan beta karoten biasanya akan terganggu bila terjadi
gangguan saluran pencernaan, seperti diare menahun, radang usus besar, dan
infeksi pencernaan lainnya.
Peranan vitamin A dalam tubuh
sebagai berikut :
1.
pembentukan retina
2.
mengobati dan mencegah hemeralopia (buta senja) dan
xerotalmia
3.
memelihara struktur dan fungsi normal jaringan epitel
tubuh
4.
pertumbuhan dan perkembangan organ dan jaringan pada anak
– anak
5.
membantu proses reproduksi
Gejala kekurangan vitamin A adalah
:
1.
hemeralopia (buta senja), merupakan gejala pertama
kekurangan vitamin A
2.
xeroptalmia, dimulai dengan
mengerasnya jaringan di mata, seiring merasa silau, dan terjadi infeksi mata (konjungtivitis). Kadang – kadang
terdapat bercak bitot yang terletak pada kornea.
3.
kelainan kulit berupa penebalan kulit di lengan, tungkai
bawah, dan pantat.
VITAMIN B1 (TIAMIN)
Tiamin
berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat. Tiamin dapat diserap
oleh tubuh, lalu disimpan di organ hati, jantung, otot, ginjal dan otak dalam
jumlah terbatas. Namun bila kelebihan, tubuh akan mengeluarkannya lewat urine.
Tiamin
dapat larut dalam air dan tidak tahan panas.
Sehingga tiamin akan mudah menghilang dari bahan makanan yang direbus
dan mudah dihancurkan oleh panas dalam media netral. Sumber penting tiamin
diantaranya beras, gandum, sayur – sayuran, buah – buahan, susu, kuning telur,
daging, dan kacang – kacangan.
Defisiensi vitamin B1 yaitu :
1.
penyakit beri – beri. Terjadi jika beras digiling
sempurna atau anak yang mengalami gastrointestinal menahun.
2.
terganggunya fungsi susunan saraf pusat. Energi dalam
susunan saraf pusat hampir seluruhnya tergantung pada metaboslime karbohidrat.
Jika kekurangan tiamin, penggunaan glukosa oleh jaringan akan menurun 50 – 60%.
Sel – sel neuron susunan saraf pusat akan membengkak dan mudah terangsang
sehingga akan timbul rasa sakit yang memancar sepanjang perjalanan satu saraf
perifer atau lebih. Pada keadaan yang lebih berat dapat terjadi paralisis dan
atrofi otot yang menyebabkan kelemahan hebat.
3.
melemahnya otot jantung dan terganggunya sirkulasi darah.
4.
ganngguan saluran pencernaan seperti indigesti,
konstipasi berat, anoreksia, dan atoni lambung. Semua efek tersebut terjadi
karena otot polos dan kelenjar saluran cerna tidak mendapat cukup energi dari
metabolisme karbohidrat.
VITAMIN B2 (Riboflavin)
Riboflavin
mudah diserap di saluran pencernaan dan merupakan koenzim dari enzim pernapasan
penting (flavoprotein). Defisiensi riboflavin umumnya tidak menimbulkan gelaja
yang berat. Gejala umum antara lain terganggunya pencernaan, rasa seperti
terbakar pada kulit dan mata, retak – retak pada kornea dan sudu mulut, sakit
kepala, depresi mental, dan pelupa. Gejala yang khas, timbulnya dermatitis
bersisik halus pada sudut lubang hidung dan mata sering mengeluarkan air.
Riboflavin
dapat larut dalam air, berwarna kuning, serta tahan panas dan asam. Sayuran
daun merupakan sumber vitamin B2 yang baik, daging, hati, ragi, susu, keju, dan
telur.
NIASIN
Niasin
yang dimaksud adalah asam nikotin dan asam nikotinamida yang berkhasiat sebagai
vitamin. Terkandung pada bahan makanan
yang mengandung asam amino triptofan (provitamin niasin) dan terdapat banyak
pada pisang, jeruk dan blewah.
Defisiensi
niasin yaitu iritasi hebat serta peradangan membran mukosa mulut dan saluran
cerna, terjadi pellagra (kulit kasar) ditandai dengan kelainan kulit diberbagai
tempat, dan depreasi mental.
VITAMIN B6
Senyawa
kimia yang termasuk dalam vitamin B6 adalah prirdoksin, piridoksal, dan
piridoksamin yang memiliki kemampuan bekerja sama. Piridoksin sangat diperlukan
untuk metabolisme protein dan asam lemak essnsial. Piridoksin juga bekerja
dalam transport beberapa asam amino melalui membran sel. Kekurangan piridoksin
dapat menyebabkan kejang, infeksi kulit, gangguan saluran cerna seperti muntah
dan mual. Sumber vitamin B6 antaranya sayuran, beras, susu, daging, hati, dan
ikan. Sebenarnya vitamin B6 dapat dibuat oleh bakteri usus, tetapi hasilnya
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
ASAM FOLAT
Asam
folat termasuk vitamin yang dapat larut dalam air. Sumber utamanya adalah
sayuran daun dan hati. Asam folat
dibutuhkan untuk reproduksi DNA atau meningkatkan pertumbuhan. Asam folat juga
penting untuk pematangan sel darah merah.
Defisiensi
asam folat dapat menyebabkan anemia serta perubahan selaut lendir pencernaan
yang dapat menimbulkan kelainan penyerapan zat nutrisi di usus dan penyakit
diare.
VITAMIN C
Vitamin C dapat larut
dalam air, mudah dihancurkan oleh suhu tinggi, serta mudah dioksidasikan oleh
oksigen di atmosfir dan sedikit tembaga. Sumber vitamin C sayuran dan buah –
buahan, terutama jeruk, jambu biji merah, tomat, bayam, kol dan kentang.
Peranan penting vitamin C ialah
:
1.
pembentukan jaringan kolagen oleh fibroblast.
2.
pematangan sel darah merah
3.
pembentukan tulang dan dentin pada gigi
4.
berperan penting dalam proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida di dalam jaringan.
Defisinesi vitamin C
Kekurangan
vitamin C pada anak disebut Scurvy,
akan mengalami gangguan :
1.
integrasi dinding kapiler (pembuluh darah tep) terganggu
2.
pertumbuhan anak terganggu
3.
timbul perdarahan kapiler dimana – mana, terutama di
periosteum, yaitu dekat ujung tulang panjang
4.
kadang terjadi pendarahan pada gusi, di bawah kulit, dan
di selaput lendir.
VITAMIN D
Vitamin
D terdiri dari beberapa jenis, diantaranya vitamin D2 dan D3. Vitamin D2 (viosterol atau kalsiferol) dan D3 (7-dehidrokolesterol)
ini dapat dilarutkan dalam lemak. Secara alami, vitamin D ini terdapat dalam
bentuk sterol. Vitamin D2 terdapat dalam
tumbuhan, sementara vitamin D3 terdapat banyak dalam jaringan hewan, seperti
lemak ikan dan kuning telur. Bentuk inaktif
7-dehidrokolesterol terdapat pada kulit manusia dan dapat diaktifkan
dengan sinar ultraviolet untuk kemudian diserap ke dalam darah.
Vitamin
D diserap bersamaan dengan lemak di usus kecil dan dapat ditimbun dalam tubuh
untuk waktu yang lama. Vitamin D meningkatkan [enyerapan kalsium dari saluran
cerna dengan cara mempermudah transport kalsium melalui epitel usus. Vitamin D
juga membantu mengatur pengendapan kalsium pada tulang. Kekurangan vitamin D
menyebabkan penyakit rakitis, yaitu kelainan bentuk tulang yang hampir
menyeluruh karena zat pembentuk tulang tidak tumbuh secara normal.
VITAMIN E (TOKOFEROL)
Vitamin
E bersifat larut dalam lemak serta merupakan pelindung dari oksidasi vitamin A
dan beta karoten, baik dalam saluran cerna maupun di dalam sel. Selain itu,
vitamin E berperan sebagai penguat dinding sel dan bahan pembuatorgan dalam
sel. Kekurangan vitamin E dapat menghambat pertumbuhan dan kadang – kadang
menyebabkan penurunan fungsi sel tubulus ginjal. Vitamin E terdapat di dalam
sayuran seperti kacang – kacangan, bayam, wortel, dan selada.
VITAMIN K
Vitamin
K termasuk vitamin yang dapat larut dalam lemak dan diserap usus bersama dengan
lemak. Vitamin K terdapat dalam wortel, bayam, kol, dan ikan. Vitamin K juga
dapaat dibuat oleh berbagai bakteri yang terdapat dalam usus manusia seperti Escherichia coli.
Vitamin
K merupakan bahan zat pembeku darah. Sehingga vitamin K sangat berperan penting
dalam proses pembekuan darah. Kekurangan vitamin K dapat memperpanjang waktu
pembekuan darah. Selain itu, juga menyebabkan pendarahan kulit, selaput lendir,
dan organ lain dalam tubuh.
COMMENTS