Disakarida yang terdapat paling berlimpah adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Ikatan yang menghubungkan unit – unit monosakarida satu sama lainnya membentuk disakarida dan oligosakarida merupakan penentu sifat – sifat karbohidrat tersebut.
ikatan karbohidrat
ikatan karbohidrat 1


        Sukrosa adalah gula sehari – hari yang dipakai oleh manusia dan diperoleh dariu gula tebu dan gula bit. Dibuat dari sari tebu atau bit murni dengan proses menguapkan airnya sehingga dihasilkan kristal – kristal gula putih dan murni.

sukrosa

        Unit glukosa yang bergabung dengan unit fruktosa memlaui ikatan atau hubungan glikosida. Harus diingat bahwa tidak satupun unit monosakarida berada dalam bentuk hemiasetal. Sehingga sukrosa tidak dalam kesetimbangan dengan suatu bentuk rantai terbuka. Hal ini menyebabkan sukrosa bukanlah gula pereduksi, yaitu tidak bereaksi dengan larutan – larutan Fehling, Tollens maupun Benedict.

        Laktosa terdapat dalam susu manusia dan hewan mamalia lainnya. Pada hidrolisis menghasilkan campuran D-glukosa dan D-galaktosa dalam jumlah mol yang sama banyaknya. Laktosa merupakan gula pereduksi karena mempunyai gugus hemiasetal bebas yang berada dalam kesetimbangan dengan gugus aldehida bebas.
laktosa


        Bila menghidrolisis amilum dengan enzim diastase, maka diperoleh produk maltosa. Maltosa mengandung dua unit gula glukosa yang dihubungkan melalui hubungan glikosida mirip dengan laktosa. Maltosa mempunyai satu gugus hemiasetal dan karena itu merupakan gula pereduksi. Ikatan glikosida dalam maltosa adalah ikatan a.
maltosa