
Struktur Galaksi Omega Centauri berukuran kurang lebih 85 tahun cahaya ini, para ilmuwan hanya menemukan 1
buah bintang variabel (tapi
sekarang sudah ada sekitar 12 bintang variabel), bahkan penemunya sendiri pada
tahun 1779 mengatakan galaksi ini adalah Nebula
without star seperti kebanyakan gugus bola lainnya. Gugus ini diperkirakan
berusia 13,70 miliar tahun dan mengikuti orbit retrograde melalui galaksi Bima Sakti.
Sifat gugus ini menunjukkan bahwa mungkin telah diperoleh selama penggabungan
sebuah galaksi kerdil, dimana Omega Centauri membentuk inti yang masih hidup.
Untuk Messier 56, banyaknya unsur selain dari hidrogen dan helium, astronom menyebutnya
dengan istilah metallicity, memiliki nilai yang sangat rendah [Fe / H] = -2,00
dex. Ini sama dengan 1% dari jumlah besar di Matahari, Kecepatan relatif dari
cluster adalah sekitar 177 km s-1, yang cukup untuk memanaskan media di
belakangnya sampai suhu 940.000 K.
Sekitar 2000 tahun yang lalu, Ptolemy telah melihat
galaksi ini dan mengira bahwa galaksi Omega Centauri adalah sebuah bintang
tunggal bukan galaksi, padahal ada sekitar 10 juta bintang agak redup mengorbit
ke pusat galaksi tersebut, bintang - bintang di sini jelas sudah pada tua dan
banyak yang mengalami supernova tanpa kelahiran bintang baru.
Ilmuwan telah
menggunakan data dari Hubble Space Telescope (HST) milik NASA/ESA untuk melihat
langsung ke jantung Omega Centauri, sebuah gugusan globular cluster di galaksi bimasakti, ilmuwan telah memperkirakan arah pergerakan bintang-bintang di sana
10.000 tahun ke depan.
Bintang-bintang
dalam gugusan itu sangat berdesakan sehingga para astronom harus menunggu
hadirnya HST yang memiliki daya pandang yang cukup kuat untuk mengintip ke
dalam sarang lebah itu dan melihat
bintang - bintangnya secara individual. Daya pandang HST sangat tajam bahkan
sampai mampu mengukur arah pergerakan dari kebanyakan bintang-bintang di sini,
selama rentang waktu yang singkat.
Pengukuran yang
presisi dari arah pergerakan bintang pada gugusan raksasa akan menghasilkan
sudut pandang baru mengenai bagaimana kelompok-kelompok bintang terbentuk pada
masa awal alam semesta, dan apakah sebuah lubang hitam bermassa menengah
sekitar 10.000 kali lebih besar dari Matahari bersembunyi di antara
bintang-bintang itu.
Para astronom
menggunakan gambar-gambar dari Hubble yang difoto pada 2002 dan 2006, untuk
membuat film simulasi pergerakan bintang-bintang di gugusan itu. Film itu
memperlihatkan perpindahan posisi bintang untuk 10.000 tahun ke depan. Digolongkan
sebagai gugusan globular pada 1867, Omega Centauri hanyalah satu dari sekitar
150 gugusan serupa di galaksi bima sakti. Gugusan raksasa ini merupakan gugusan
terbesar dan paling terang dalam galaksi bima sakti, dan hanya satu dari
sedikit gugusan bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Terletak di
konstelasi Centaurus, Omega Centauri bisa dilihat di belahan bumi selatan.
COMMENTS