Dalam kehidupan modern, budaya
merupakan suatu seni, tanpa mau mempelajari makna yang tersirat di dalam
kesenian tersebut. Pada umumnya setiap pertunjukkan seni tersirat berupa
wejangan – wejangan. Seperti pertunjukan wayang, semua nilai – nilai lokal
disampaikan dalam pagelaran melalui tokoh – tokoh wayang yang dimainkan oleh
sang dalang.
Generasi muda
memerlukan pendidikan apa makna kehidupan manusia yang berupa nilai – nilai lokal
atau budaya, bukan sekedar untuk mencari sesuap nasi, mencari jabatan, akan
tetapi bagaimana jabatan tersebut memberikan kedamaian, kebahagiaan bagi sesama
umat manusia. Pedoman hidup bagi anak – anak dan remaja diberi pengertian akan
pentingnya saling hormat menghormati sesama umat manusia. Hal itu perlu
komunikasi antar pribadi di dalam rumah tangga di dalam mengaktualisasikan
nilai – nilai budaya tersebut.
Komunikasi
antar pribadi memberikan tekanan terhadap kebebasan dalam mengembangkan konsep
komunikasi pribadi berdasarkan situasi. Tekanan pada situasi komunikasi antar
pribadi bersifat selalu berubah – ubah, menurut Miller dan Steunberg (1975). Salah
satu sifat komunikasi antar pribadi tergantung pada tata aturan di antara
mereka yang terlibat dalam komunikasi. Aturan ini biasanya disepakati oleh para
pelaksana. Contoh komunikasi antara orang tua dengan anak, bahwa anak harus
menghormati kedua orang tua. Begitu pula orang tua menghargai pendapat anaknya,
agar komunikasi itu sukses. Dengan kata lain, komunikator mempunyai
keterampilan mendengarkan (listening
skill).
Para orang
tua perlu mengaktualisasikan dorongan “emphaty”
kepada anak – anaknya. Henry Backrack (1976) mendefinisikan emphaty sebagai kemampuan seseorang
untuk mengetahui atau memahami apa yang sedang dialami orang lain pada suatu
saat tertentu, dari sudut pandang orang lain, melalui kacamata orang lain itu. Berempati
adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya. Dengan kata lain, emphaty adalah menghidupkan kepedulian
nyata dalam memeprhatikan perasaan orang lain, emoasi orang lain, aspirasi
orang lain, kebutuhan orang lain dan penderitaan orang lain. Apabila setiap
orang mempunyai perasaan emphaty
terhadap sesamanya, maka dunia ini akan damai dan sejahtera.
COMMENTS