Selama beberapa abad, para ahli kadang-kadang menyadari bahwa udara terdiri
lebih dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara
mengarah pada pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering
terpikir oleh para ahli kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh
beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch, tetapi mereka tidak tahu cara
mengumpulkannya. Mereka juga tidak mempelajari sifat-sifatnya dan tidak
mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski Scheele
juga menemukan oksigen secara bebas. Dulu,
bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk unsur yang
lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) menggunakan atom karbon 12 sebagai standar pembanding yang
baru.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan
hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua
atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan
tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling
melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa dan unsur
paling melimpah di kerak Bumi.Gas
oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul
struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan
tulang hewan. Oksigen dalam bentukO2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup.
Oksigen beracun bagi organisme anaerob,
yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi
kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada
atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu.Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon(O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi
ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk
samping dari asbut. Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley
lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak.
Istilah oxygen diciptakan
oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen
berhasil meruntuhkan teori
flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri
dihasilkan dengan distilasi
bertingkat udara cair, dengan
munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen
digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong
kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen
berupa gas tak berwarna dan tak berasa dengan rumus kimia O2, di
mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini
memiliki orde ikatan dua dan
sering dijelaskan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun
sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron.
Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul
O2. Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak
berpasangan yang menduduki dua orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua
orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua), sehingga
ikatan oksigen diatomik adalah lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetik, karena spin momen magnetik memiliki elektron
tak berpasangan pada molekul tersebut, sehingga terjadi energi
pertukaran negatif antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet, sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan
oksigen cair akan terbentuk di antara dua kutub magnet kuat.
Secara alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan
dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui
fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem
kekebalan tubuh sebagai sumber oksigen aktif.Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis (kemungkinan juga
ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan
mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan
kerusakan pada jaringan.
Alotrop oksigen elementer yang umumnya ditemukan di
bumi adalah dioksigen O2. Ia memiliki panjang ikat 121 pm dan
energi ikat 498 kJ·mol-1.
Alotrop oksigen ini digunakan oleh makhluk hidup dalam respirasi
sel dan merupakan komponen utama atmosfer
bumi.
Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon,
merupakan alotrop oksigen yang sangat reaktif dan dapat merusak jaringan
paru-paru. Ozon diproduksi di atmosfer bumi ketika O2 bergabung dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari
pemisahan O2oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh karena ozon menyerap gelombang UV dengan
sangat kuat, lapisan ozon yang
berada di atmosfer berfungsi sebagai perisai radiasi yang melindungi planet.
Namun, dekat permukaan bumi, ozon merupakan polutan udara yang dibentuk dari
produk sampingan pembakaran otomobil.
Molekul metastabil tetraoksigen (O4)
ditemukan pada tahun 2001, dan diasumsikan terdapat pada salah satu enam fase oksigen
padat. Hal ini dibuktikan pada tahun 2006,
dengan menekan O2 sampai
dengan 20 GPa, dan ditemukan
struktur gerombol rombohedral O8.
Gerombol ini berpotensi sebagai oksidator yang lebih kuat daripada O2 maupun O3, dan dapat digunakan dalam bahan
bakar roket. Fase logam oksigen ditemukan
pada tahun 1990 ketika oksigen padat ditekan sampai di atas 96 GPa. Ditemukan
pula pada tahun 1998 bahwa pada suhu yang sangat rendah, fase ini menjadi superkonduktor.
Oksigen juga unsur ketiga terbanyak yang ditemukan
berlimpah di matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen,
yakni proses yang diduga menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang.
Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan
kuning-hijau pada Aurora Borealis.Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit.
Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
Oksigen lebih larut dalam air daripada
nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan
dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air
bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6
mg·L−1, manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar
7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5
°C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25
°C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air
laut.
Oksigen mendidih pada
90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada
54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini
dikarenakan oleh penyerapan panjang
gelombangwarna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya
didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga
dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan
pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari
bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen
didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O2.
Oksigen merupakan gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis, dan diperlukan oleh hewan untuk pernafasan.
Perkataan oksigen terdiri daripada dua perkataan Greek, oxus (asid) dan gennan (menghasilkan). Oksigen cair
dan pepejal mempunyai warna biru lembut dan mempunyai sifat paramagnet (mudah
menjadi magnet). Oksigen cair biasanya
dihasilkan dengan proses perbedaan suhu dari udara cair (disejukkan sehingga
menjadi cair).
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu
senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsure. Oksigen yang
dapat ditemukan secara alami adalah 16O, 17O, dan 18O,
dengan 16O merupakan yang paling melimpah (99,762%). Isotop
oksigen dapat berkisar dari yang ber nomor massa 12 sampai dengan 28.
Kebanyakan 16O di disintesis pada akhir proses fusi helium pada bintang,
namun ada juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon. 17O
utamanya dihasilkan dari pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus CNO, membuatnya menjadi isotop yang paling umum pada zona pembakaran
hidrogen bintang. Kebanyakan 18O diproduksi ketika 14N (berasal dari pembakaran CNO) menangkap inti 4He, menjadikannya bentuk isotop yang paling umum di zona
kaya helium bintang.
Empat belas radioisotop telah berhasil
dikarakterisasi, yang paling stabil adalah 15O dengan umur
paruh 122,24 detik dan 14O dengan
umur paruh 70,606 detik. Isotop radioaktif sisanya memiliki umur paruh
yang lebih pendek daripada 27 detik, dan mayoritas memiliki umur paruh kurang
dari 83 milidetik. Modus peluruhan yang
paling umum untuk isotop yang lebih ringan dari 16O adalah
penangkapan elektron, menghasilkan
nitrogen, sedangkan modus peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih
berat daripada 18O adalah peluruhan beta, menghasilkan fluorin.
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia
paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan
unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan
helium. Sekitar 0,9% massa Matahariadalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak
bumi dan merupakan komponen utama dalam
samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum
kedua dalam atmosfer bumi, menduduki
21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer.
Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya
dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem tata surya karena ia
memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2berdasarkan
volume dan Venus yang bahkan
memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi hanya
dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom
oksigen, misalnya karbon dioksida.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim
ini merupakan akibat dari siklus
oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di
antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer,
manakala respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar
1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya.
Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai
larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut.
Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak
oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena
polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air
dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi
oksigen dalam air itu seperti semula.
Oksigen membentuk senyawaan dengan setiap unsur
kecuali helium, neon dan argon. Senyawaan tersebut disebut oksida-oksida dan
umumnya ada dua bentuk yaitu ionik dan kovalen. Oksida ionik terbentuk dengan
banyak logam dan biasanya dapat dibuat dengan reaksi langsung unsur-unsur
tersebut. Oksida logam adalah basa dan jika larut menghasilkan larutan yang
mengandung ion hidroksida sebab adanya hidrolisis sempurna pada O2-.
Bila oksida logam yang tidak larut, juga bersifat basa sebab dinetralkan oleh
asam. Beberapa ogam menunjukan sifat basa ataupun asam (amfoter) seperti pada
berillium dan aluminium yang keduanya larut dalam asam atau basa.
Oksida kovalen umumnya terbentuk dari non logam
yang biasanya mempunyai 2 ikatan tunggal atau satu ikatan rangkap. Kecuali NO
dan CO yang mempunyai ikatan rangkap 3.
COMMENTS