Dalam kurun waktu 40 tahun sesudah PD-II, Jepang merupakan
negara adikuasa dibidang ekonomi melalui lima masa peralihan yang paling hebat,
yaitu penyerapan teknologi besar-besaran dari AS dan Eropa, merangsang produksi
dalam jumlah besar, program penyempurnaan mutu secara menyeluruh (diilhami oleh
Dr. Deming dan Dr. Juran dari AS), penyempurnaan cara kerja untuk memproduksi
barang sebesar-besarnya dan pendekatan lingkungan agar bersahabat.
Konsep dari kelima peralihan itu dijalankan dengan
menggunakan strategi yang canggih yaitu KAIZEN.
KAIZEN berasal dari bahasa Jepang yang artinya
‘penyempurnaan’ atau ‘perbaikan’ berkesinambungan yang melibatkan semua orang,
baik manajemen puncak, manajer maupun seluruh karyawan, karena KAIZEN adalah
tanggung jawab setiap individu/orang. KAIZEN dibagi menjadi 3 segmen,
tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan, yaitu:
- KAIZEN
yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah logistik
dan strategis yang terpenting dan memberikan momentum untuk mengejar
kemajuan dan moral.
- KAIZEN
yang berorientasi pada Kelompok, dilaksanakan oleh gugus kendali mutu,
kelompok Jinshu Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk
memecahkan masalah, menganalisa, melaksanakan dan menetapkan
standar/prosedur baru.
- KAIZEN yang berorientasi pada Individu,
dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana seseorang harus bekerja lebih
pintar bila tidak mau bekerja keras.
Beberapa point penting dalam
proses penerapan KAIZEN yaitu :
1. Konsep
3M (Muda, Mura, dan Muri) dalam istilah Jepang.
Konsep ini
dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan
mengurangi atau efsiensi biaya. Muda diartikan sebagai mengurangi pemborosan,
Mura diartikan sebagai mengurangi perbedaan dan Muri diartikan sebagai
mengurangi ketegangan.
2. Gerakkan
5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke)
Seiri artinya membereskan tempat kerja.
Seiton berarti menyimpan dengan teratur. Seiso berarti memelihara tempat kerja
supaya tetap bersih. Seiketsu berarti kebersihan pribadi. Seiketsu berarti
disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja.
3. Konsep
PDCA dalam KAIZEN
Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan
perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang
kita harapkan.Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus
dilakukan terus menerus.
4. Konsep 5W
+ 1H
Salah satu alat pola pikir untuk
menjalankan roda PDCA dalam kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya
dengan pertanyaan dasar 5W + 1H ( What, Who, Why, Where, When dan How).
Setelah berhasil menerapkan tehnologi asing, kemudian
memproduksi barang secara besar-besaran dan mengendalikan mutu sebaik-baiknya,
industri Jepang saat itu memusatkan perhatiannya pada penyempurnaan sistim
kerja dalam bidang teknologi produksi. Ini berarti mereka memilki kesanggupan
untuk memenuhi/mengikuti keinginan pelanggan dan kebutuhan pasar dalam waktu
yang singkat. Kuncinya adalah mekanisasi, otomatisasi, robotisasi dan sistiem
yang saling berkaitan.
Sekali lagi KAIZEN adalah tanggung jawab setiap
orang. Konsep KAIZEN sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara
pandangan Jepang dan pandangan Barat terhadap manajemen. Perbedaan konsep yang
paling mendasar adalah “KAIZEN Jepang dan cara berpikirnya berorientasi pada
proses, sedangkan cara Barat berorientasi pada hasil kerja”
KAIZEN hanyalah salah satu ciri khusus manufaktur
pada perusahaan Jepang dan selalu jalan bersamaan dengan 5S, karena masih banyak konsep-konsep lain yang selalu
bermunculan, karena Jepang selalu berpikir bahwa tidak satu hari pun boleh
berlalu tanpa sesuatu tindakan penyempurnaan dalam perusahaan.
COMMENTS