Senyawa alkana
bersifat kurang reaktif. Pada suhu kamar, alkana tidak bereaksi dengan asam dan
basa kuat, tidak teroksidasi maupun tereduksi oleh zat pengoksid dan pereduksi
biasa. Namun secara umum ada tiga reaksi yang khas terjadi untuk senyawa alkana, yaitu :
Pembakaran
Semua alkana
terbakar oleh adanya oksigen berlebihan, menghasilkan CO2 dan H2O
sebagai hasil akhir.
Seperti contoh :
∆H0,
panas reaksi, adalah panas yang harus ditambahkan untuk mengubah satu mol suatu
reaktan menghasilkan produk pada 00C; 1 atm dan konsentrasi 1 mol
per liter. ∆H0 mempunyai nilai negatif bila panas dilepaskan
(dikeluarkan).
Jika oksigen
tidak cukup untuk pembakaran, alkana akan terbakar tidak sempurna menghasilkan
karbon monoksida dan unsur karbon (arang).
Halogenasi
Reaksi halogenasi
adalah reaksi melibatkan senyawa karbon dengan unsur halogen. Reaksi ini juga
merupakan reaksi oksidasi, karena penggantian atau subtitusi atom hidrogen yang
kurang elektronegatif oleh halogen yang lebih elektronegatif menurunkan kerapatan
elektron pada atom.
Reaksi yang
berlangsung terjadi pada kecepatan lambat pada suhu kamar, akan tetapi sangat
cepat bila campuran reaksi dipanaskan atau dengan adanya cahaya. Sehingga persamaan
reaksi perlu dituliskan kondisi khusus, cahaya atau hv atau panas (simbol D).
Sebagai contoh produk
klorometana dapat bereaksi lebih lanjut menjadi klorinasi sempurna.
Brom bereaksi
dengan cara yang sama, namun kurang sereaktif klor, iod tidak bereaksi, flour
sangat reaktif shingga menghasilkan produk florinasi sempurna CF4.
Reaksi umum :
Nitrasi
Reaksi alkana
dengan uap asam nitrat pada suhu 400 ~ 500 0C menghasilkan nitroalkana. Reaksi
nitrasi ini juga adalah suatu proses oksidasi (gugus nitro adalah penarik
elektron).
Secara industri,
proses ini dilaksanakan karena produknya luas digunakan sebagai pelarut dan
bahan dasar untuk pembuatan obat, bahan peledak dan insektisida.
COMMENTS