eritrosit

Sel darah merah (eritrosit) merupakan salah satu dari sekian banyak sel yang ada pada tubuh manusia. Sel ini adan mengalir bersama darah. Eritrosit diperkirakan berjumlah 5,4 juta per mikroliter pada pria dan 4,5 juta per mikroliter ada wanita. Pada orang yang mempunyai berat badan 50 Kg, jumlah volume darah kurang lebih 8 persen dari berat badan atau 4 liter. Maka jumlah total eritrosit adalah 4 juta kali 5,4 juta, sama dengan 21,6 triliun pada pria dan 4 juta kali 4,8 juta, sama dengan 19,2 triliun pada wanita.

Volume eritrosit kurang lebih 45 persen dari volume total darah yang mengalir pada pemeriksaan laboratorium disebut hematokrit (Hct) atau PCV (packed cell value,  volume sel dengan pemadatan).

Eritrosit berbentuk pipih dan cekung di tengahnya, biasanya disebut bikonkaf. Bentuk ini merupakan bentuk yang efisien, karena dengan bahan yang lebih sedikit didapatkan permukaan yang lebih luas.

Pada usia anak – anak, eritrosit dibuat di semua sumsum tulang. Sedangkan pada orang dewasa, eritrosit hanya dibuat pada sumsum tulang belakang.

Fungsi utama dari eritrosit adalah mengangkut oksigen untuk dibagikan kepada sel di seluruh jaringan tubuh dan mengangkut gas asam arang (CO2) yang bersifat racun dari sel jaringan tubuh untuk dibuang di paru – paru.

Uniknya, meskipun bertugas mengangkut oksigen, namun eritrosit tidak memerlukan oksigen sebagai sumber energi. Eritrosit memanfaatkan sistem reaksi (metabolisme) anaerobik yang tidak menggunakan oksigen. Dengan cara ini, oksigen yang diangkut dan didistribusikan ke seluruh tubuh tetap utuh dan terjaga keamanannya.

Eristrosit ini tidak memiliki inti, sehingga tidak bisa membelah diri. Usia hidupnya hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan. Materi eritrosit yang telah mati, akan diproses di hati untuk dipecah pecah. Selanjutnya, pecahan eritrosit ini akan dikirim ke empedu untuk diolah menjadi bilirubin. Bilirubin dapat digunakan untuk pewarna pigment, membantu proses penyerapan dan pengolahan lemak, antibakteri, penjaga keasaman darah, dan jaringan tubuh.