metode geolistrik
          Metode Geolistrik bertujuan mendeteksi unsur – unsur cairan pembentuk elektrolit yang terkandung di dalam tanah pada kedalaman dangkal. Karena itu, metode ini sangat bergantung pada kuantitas air yang tertinggal dalam pori batun atau tanah. Batuan yang keras dan kompak seperti granit merupakan konduktor yang buruk atau sangat resistif, sementara itu batu gamping yang berpori merupakan konduktor yang baik. Namun demikian, mereka masih kalah jauh dibandingkan dengan tanah, pasir, dan lempung yang merupakan bahan – bahan alam yang merupkan konduktor yang sangat baik.


        Metode ini berdasarkan kepada pengukuran harga beda potensial listrik dengan cara mengalirkan arus listrik melalui elektrode arus (current electrode) ke dalam tanah dan diukur oleh elektrode lain (potential electrode) di tempat tertentu. Arus yang dialirkan di dalam tanah akan menghasilkan medan listrik yang membentuk bidang ekuipootensial yang proporsional terhadap harga tahanan listrik lapisan tanah yang dilewatinya. Metode ini kurang effisien untuk eksplorasi dengan cakupan wilayah yang terlalu luas. Metode ini biasanya diputuskan untuk digunakan bila kita dapat menduga adanya kontras tahanan jenis yang kuat, seperti dalam pendeteksian fondasi bangunan dan selokan atau paritan. Keunggulan metode ini, adalah sistem operasi yang sederhana, dapat mendeteksi benda- benda di bawah muka air tanah dan tidak terlalu sensitif terhadap interferensi antropogenik, seperti getaran dan benda – benda logam.