Kekuatan
suatu asam ditentukan oleh kemampuannya untuk menyumbangkan sebuah proton
kepada beberapa basa standar. Biasanya air dipilih sebagai basa standar karena
air adalah pelarut yang paling umum. Sehingga, kekuatan suatu asam adalah tingkat dimana kesetimbangan :
HX + H2O <----> H3O+ + X-
Lebih menyukai
produk – produk, H3O+ + X-
Jika
reaksi berlangsung sempurna sehingga dalam keadaan setimbang tidak ada lagi
sisa HX, dikatakan suatu asam kuat. Jika reaksi terjadi pada tingkat dimana
hanya sedikit jumlah H3O+ dan X-
yang terdapat pada keadaan setimbang, maka
dikatakan asam itu adalah asam lemah.
Reaktan
dan produk keduanya mengandung asam dan basa. Pada keadaan setimbang, asam dan
basa yang lebih lemah akan terdapat dalam konsentrasi yang lebih besar daripada
asam dan basa yang lebih kuat. Dengan kata lain, suatu asam kuat akan bereaksi
membentuk suatu asam yang lebih lemah, dan suatu basa yang lebih kuat akan
bereaksi membentuk suatu basa yang lebih lemah. Alasan pernyataan ini adalah
sebagai berikut, dua basa H2O dan X- bersaing terhadap proton. Basa yang lebih kuat akan memperoleh bagian
proton yang lebih banyak dari jumlah proton yang tersedia. Ini hanya cara lain
dari pernyataan bahwa reaksi lebih menyukai hasil basa yang lebih lemah. Kesetimbangan
lebih menyukai asam yang lebih lemah. Kedua asam, HX dan H3O+ dapat menyumbangkan
proton. Asam yang lebih kuat akan lebih efektif dalam pendonasian proton,
karena itu akan terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit.
COMMENTS