Reaksi Alkena
bisa terjadi dengan molekul alkena itu sendiri dengan adanya senyawaan –
senyawaan tertentu yang bertindak sebagai inisiator membentuk rantai panjang
yang disebut polimer.
Molekul inisiator
tergabung dalam bagian molekul polimer dan bukan sebagai katalis. Namun,
inisiator adalah bagian yang sangat kecil dari molekul polimer sehingga
seringkali tidak dinyatakan dalam rumus molekul polimer itu sendiri.
Alkena
berpolimerisasi melalui salah satu dari tiga mekanisme berikut :
1. Mekanisme radikal bebas
2. Mekanisme kation
3. Mekanisme Anion
Sebagai contoh,
polietilena dibuat dengan pemanasan etena pada tekanan tinggi (1000 – 1200 atm,
100 – 400 0C)dengan seumlah kecil (sedikit) oksigen sebagai
inisiator. Mekanismenya dapat digambarkan sebagai berikut :
Banyak polimer
mempunyai kegunaan secara komersial dalam industri, seperti :
a. Polimerisasi kloroetena
Nama trivialnya adalah vinilklorida, menghasilkan polivinilklorida (PVC)
yang mempunyai bobot molekul (24.000), berupa plastik yang keras dan kaku.
Digunakan untuk pembuatan ppipa – pipa saluran air.
b. Polimerisasi akrilonitril
Sianoetena berpolimerisasi membentuk poliakrilonitril yang mempunyai nama
dagang ORLON, digunakan pada
pembuatan barang tenunan kain tipis (fabric).
c. Polimerisasi TEFLON
Teflon –(CF2CF2)n- secara kimiawi tidak
reaktif (inert) dan sangat tahan lama. Sifatnya ini digunakan untuk pembuatan
peralatan bantalan poros (bearing) dan peralatan memasak.
d. Polimerisasi Stirena
Stirena mengalami polimerisasi dengan mekanisme tiga cara. Nama dagang STYROFOAM, suatu polimer yang dibiarkan
memadat sebagai busa untuk menghasilkan bahan yang ringan dan penyekat.
COMMENTS