Cukang Taneuh berarti jembatan tanah,
yang mewakili sebuah jembatan dari tanah yang terbentang di atas lembah dan
jurang Green Canyon, yang biasa dilalui petani setempat ketika menuju kebun-kebun mereka.
Aliran sungai di Green Canyon diapit
oleh dua bukit yang terdiri atas bebatuan dan pohon-pohon hijau. Suasana alami hutan akan sangat terasa ketika anda
menjejakkan kaki di tempat ini. Air sungai yang begitu jernih memberikan kesan
segar, membuat wisatawan pasti tak akan sabar untuk sekedar merasakan
kesejukannya.
Perjalanan dari dermaga menuju lokasi Green Canyon
yang berjarak 3 km ini bisa ditempuh dalam waktu 30 – 45 menit dengan manaiki
perahu yang dilengkapi mesin perahu dengan dibantu kayuhan. Wisatawan dalam
sepanjang perjalanan akan melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca
dengan kedalaman sungai 7 meter. Sedangkan di Green Canyon
sendiri bisa sampai 4 meter. Perjalanan tidak akan terasa membosankan. Sepanjang waktu
menuju lokasi utama, wisatawan akan disuguhi pemandangan pepohonan rimbun di
sisi kiri dan kanan sungai.
Suasana sunyi dan gemerisik
pepohonan tertiup angin ditingkahi kicauan burung memberikan harmoni yang indah
selama perjalanan. Jangan kaget jika wisaatawn melihat Biawak di sekitar sungai
ini. Di sini Biawak hidup dan berkembang biak. Hewan-hewan seperti Monyet, Ular Kadut
dan Buaya juga ada di sini
Green Canyon merupakan
aliran sungai Cijulang yang menembus sebuah gua
dengan pemandangan mempesona. Gua tersebut memiliki stalagtit dan stalagmit
yang sangat indah. Stalagtit dan stalagmit itu
terlihat dialiri tetesan air. Di dalam gua ini terdapat air terjun kecil yang
siap membasahi para wisatawan. Air yang berjatuhan dari atas di dalam gua ini
terasa dingin dan menyegarkan. Di dalam gua ini memang ada air terjunnya yang
disebut air terjun Palatar. Berada di gua ini seperti menikmati air hujan abadi
yang turun terus menerus sepanjang waktu. Air terjunnya tidak terlalu deras
jadi tampak seperti hujan. Wisatawan juga akan diajak naik ke atas batu besar di
tengah Sungai Cijulang. Ini yang dijuluki ‘batu
loncat‘ sebab banyak
pengunjung terjun bebas dari batu terjal setinggi 6 meter tersebut ke tengah
aliran Sungai Cijulang. Terdapat beberapa ceruk dinding di sungai tersebut yang
juga sayang dilewatkan. Sungguh eksotis,
pemandangan yang luar biasa. Dinding yang terjal kiri kanan dari sungai ini,
dibagian tebing atasnya dihubungkan oleh kokohnya batu alami tanpa adanya
sentuhan tangan manusia, asli terbut oleh alam. Mirip sebuah jembatan. Dibagian
atas jembatan batu ini, terhampar tanah dengan lebar kurang lebih 20 meter
menyeliputinya, dipenuhi pepohonan dan rumput liar. Cukang Taneuh (Jembatan
Tanah) inilah yang dinamakan Green
Canyon.
Perjalanan bisa dilanjutkan dengan
merayap di area tepi batu atau berenang. Untuk yang memilih
berenang, tersedia ban dan pelampung. Jangan khawatir, perjalanan seperti ini
di Green Canyon terjamin keamanannya, bahkan untuk anak-anak 6 tahun sekalipun
karena untuk menjaga keamanan, rompi pelampung
yang tersedia diperahu, bisa dipakai. Sepanjang perjalanan renang ini, wisawan
akan disuguhi dengan cekungan dinding yang terjal di kanan kiri aliran sungai,
melewati stalaktik-stalaktit yang dialiri tetesan air tanah. Jika sudah
mencapai beberatus meter berenang, akan disuguhi bebrapa air tejun kecil di
bagian kiri kanan yang begitu menawan. Bila berang terus, wisatawan akan sampai
pada ujung jalan, yang terdapat goa yang dihuni banyak burung kelelawar.
COMMENTS