Secara umum ada tiga kelompok metode empiris yang digunakan berdasarkan
klasifikasi atas dasar basis pengukuran yang digunakan, yaitu :
1. Model basis akrual agregat
Model ini menggunakan discreaationary
accruals sebagai proksi manajemen laba. Pengembangan model ini dilakukan
oleh Healy (1985) dengan sistem total akrual, De’Angelo (1986) dengan perubahan
dalam total akrual, Jones (1991) dengan sistem sisa regresi total akrual dari
perubahan penjualan dan property, plant dan equipment dan Dechow,Sloan dan
Sweeney (1995) merupakan modifikasi dari Jones yang mana pendapatan disesuaikan
dengan perubahan piutang perusahaan yang terjadi pada periode tersebut.
2. Model basis specific accruals
Pada model ini dilakukan pendekatan yang menghitung akrual sebagai proksi
manajemen laba dengan menggunakan item laporan keuangan spesifik dari industri spesifik pula. Model ini
digunakan dan dikembangkan oleh McNichols dan Wilson (1988) sisa provisi untuk
piutang tidak tertagih yang diestimasi sebagai sisa regresi provisi untuk
piutang tidak tertagih pada saldo awal, serta penghapusan piutang periode
berjalan dan yang akan datang, Petroni (1992) klaim terhadap estimasi cadangan kesalahan
yang dihitung selama periode lima tahun dari perkembangan cadangan kerugian
penjaminan kerusakan property ,
Beaver dan Engel (1996) biaya yang tersisa dari kerugian pinjaman diestimasi
sebagai sisa regresi biaya dari kerugian pinjaman pada charge-of bersih, pinjaman yang beredar, aktiva yang tidak
bermanfaat dan melebihi satu tahun perubahan aktiva tidak bermanfaat, Beneish
(1997) berdasarkan hitungan hari per hari dalam indeks piutang, indeks laba
kotor, indeks kualitas aktiva, indeks depresiasi, indeks biaya administrasi
umum dan penjualan, indeks total akrual terhadap total aktiva, Beaver &
McNicholas (1998) korelasi secara serial dari satu tahun perkembangan
cadangan kerugian penjaminan kerusakan property.
3. Model Pendekatan Distribution of Earnings
Model ini dikembangkan oleh Burgtahler dan Dichev (1997) berdasarkan
pengujian apakah frekuensi realisasi laba tahunan yang merupakan bagian atas/bawah
laba yang besarnya nol dan laba akhir tahun adalah lebih besar/kecil daripada
yang diharapkan, Degeorge, Patel dan Zeckhauser (1999) menguji apakah frekuensi
realisasi laba kuartalan yang merupakan bagian atas/bawah laba yang besarnya
nol, laba akhir kuartal dan forecast
investor adalah lebih besar/kecil daripada yang diharapkan, Myers dan Sinner
(1999) pengujian apakah angka-angka laba meningkat yang berurutan adalah lebih
besar dibandingkan angka-angka jika tanpa manajemen laba.
TAGS :
akrual agregat |
distribution of earnings |
empiris |
Informasi |
manajemen laba |
specific accrual |
COMMENTS