Pada golongan logam IIIA, IVA dan VA di tabel periodik khusus untuk golongan IIIA yang bersifat logam adalah aluminium (Al), galium (Ga), indium (In) dan thalium (Tl), untuk golongan IVA hanya logam Timah dan timbal (Pb), dan golongan VA hanya bismuth (Bi). Secara umum untuk logam golongan ini cenderung kurang reaktif dan kurang bersifat logam dibandingkan dengan logam golongan logam alkali (IA) dan alkali tanah (IIA). Hal ini ditunjukkan dengan beberapa sifat amfoter dan pembentukan senyawa kovalen. Logam periode 4 (Ga, In, Tl), 5 (Sn, Pb), dan 6 (Bi) terjadi setelah jajaran unsur transisi dan disebut sebagai logam pasca-transisi. Sifat khasnya adalah mempunyai tingkat oksidasi 2 macam. Pada golongan IIIA oksidasinya +11 dan +3, pada golongan IVA +2 dan +4, dan golongan VA +3 dan +5. Diantara logam-logam pasca-transisi kestabilan relatif ditunjukkan denagn naiknya nomer atom dalam golongan tersebut. Contoh Tl+ lebih stabil dibandingan Tl+3 sedangkan Ga+3 lebih stabil dari Ga+. Kecenderungan kestabilan relatif dari tinggi rendahnya tingkat oksidasi ini terdapat pada golongan IVA dan VA. Sifat sifat logam golongan IIIA, IVA dan VA :

      Aluminium

aluminium

Kandungan aluminium merupakan kandungan ketiga terbesat di dalam kulit bumi. Aluminium dalah logam ringan, mengkilap seperti perak, dapat dibengkokkan dan ditempa, penghantar panas/listrik yang baik, tahan air dan udara sebab segera permukaannya ditutupi lapisan oksida, tahan asam kecuali HCl tetapi tidak tahan basa dan air laut.

Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.

Sumber Aluminium yang sangat ekonomis adalah bauksit. Bauksit adalah biji yang banyak mengandung Alumina (Al2O3) yakni 30 – 60 % serta 12 – 30 % adalah air. Makin banyak oksida besi yang mengotori maka akan semakin gelap warnanya. Bauksit dapat berwarna putih, krem, kuning, merah atau coklat dapat sekeras batu. Namun ada pula yang selembek tanah lempung (Al2O3.4SiO2­.2H2O).

Paduan Aluminium mengandung 99% Aluminium dan 1% mengandung Mangan, besi, Silikon, tembaga, Magnesium, seng, krom, dan Titanium. Menurut Schenk, paduan Aluminium mengandung logam lain, seperti: besi 0,5%,            Silikon 2 – 3 %, tembaga 1 – 2%, seng 0,9%, Mangan 0,5 – 0,8% , Magnesium 0,7%, Krom 0,3%, dan Titanium 0,3%.

Galium

galium


(Latin: Gallia berarti Perancis; juga dari bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq, ayam jantan). Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH.
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.
Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi.

Sebuah logam miskin yang jarang, dan lembut, gallium merupakan benda padat yang mudah melebur pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan. Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.

Indium

(namanya berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya) Unsur ini ditemukan oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi. Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap tahunnya.
Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Elemen ini tersedia dalam bentuk murni. Indium sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi gelas.
Indium digunakan sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros, transistor germanium, termistor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan korosi atmosfir.
Tingkat keracunanan elemen ini sepertinya tidak tinggi, tetapi tetap perlu hati-hati sampai informasi tambahan tersedia.

Thalium
thalium





Talium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Tl dannomor atom 81. Logam ini sangat beracun dan pernah digunakan sebagai bahan racun tikus dan insektisida. Sejak diketahui adanya kemungkinan bahwa unsur ini dapat menyebabkan kanker (walaupun EPA tidak mengklasifikasikannya sebagai karsinogen), penggunaan unsur ini untuk keperluan tersebut telah dikurangi atau dilarang di banyak negara. Talium juga dipergunakan sebagai detektor inframerah.

Timah
timah




Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut â€Å“tin cry” (tangisan timah) ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan menambahkan antimoni atau bismut. Perubahan dari bentuk alfa ke bentuk beta dinamakan â€Å“tin pest”. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama.
Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah.
Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses Pilkington).
Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik yang besar.

Timbal

timbal




Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer.

Bahan tambahan bertimbal pada premium dan premix terdiri atas cairan anti letupan (anti knocking agent) yang mengandung scavenger kimiawi, yang dimaksudkan untuk dapat mengurangi letupan selama proses pemampatan dan pembakaran di dalam mesin. Bahan tersebut yang lazim dipakai adalah tetraetil Pb atau Pb(C2H5)4, tetrametil Pb atau kombinasi/campurannya.
PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110°C dan 200°C. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti senyawa halogen asam atau oksidator.Umumnya etilen dibromida (C2H4Br2) dan etilen diklorida (C2H4Cl2) ditambahkan agar dapat bereaksi dengan sisa senyawa Pb yang tertinggal di dalam mesin sebagai akibat dari pembakaran bahan anti letupan tersebut. Campuran atau komposisi yang lazim ditambahkan terdiri atas 62% tetraetil Pb, 18% etilen dibromida, 18% etilen diklorida, dan 2% bahan-bahan lainnya.

Bismuth
bismuth

Bismut adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Bi dannomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsendan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.

Definisi bismuth adalah unsur kimia dengan nomor atom 83 dan massa atom 208,890. Bismuth mempunyai titik lebur 271,3° Celcius dan titik didih 1.560°C. ditemukan pada tahun 1753 oleh C. geoffroy.
Bismuth ini terdapat bebas dalam bentuk bijih yakni bismutinit, produk sampingan dari peleburan timbale. Bijih yang terpenting adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite. Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
Penggunannya adalah campuran logam dengan titik lebur rendah untuk sekring dan system penyemprot otomatis. Dalam dunia kedokteran, unsur ini digunakan untuk pengobatan sinar X, pembalut luka dan pengobatan penyakit sifilis.
â€Å“Bismanol” adalah magnet permanen yang terbuat dari MnBi dan diproduksi oleh US Naval Surface Weapons Center. Bismut mengembang 3.22% jika dipadatkan. Sifat ini membuat campuran logam bismut cocok untuk membuat cetakan tajam barang-barang yang dapat rusak karena suhu tinggi. Dengan logam lainnya seperti seng, kadmium, dsb. bismut membentuk campuran logam yang mudah cair yang banyak digunakan untuk peralatan keselamatan dalam deteksi dan sistim penanggulangan kebakaran. Bismut digunakan dalam memproduksi besi yang mudah dibentuk. Logam ini juga digunakan sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi sebagai pembawa bahan bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir. Garamnya yang mudah larut membentuk garam basa yang tidak terlarut jika ditambah air, suatu sifat yang kadang-kadang digunakan dalam deteksi. Bismut oksiklorida banyak digunakan di kosmetik. Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang kedokteran.
Unsur ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan logam paling diamagnetik, dan konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).



9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.